Mengare Bersalawat Harlah 1 Abad NU, Bupati Gresik : NU Sedang Nyusun Kekuatan untuk Nyebarkan Kebaikan

GRESIK,1minute.id – Majelis Wakil Cabang  Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bungah menggelar Tahlil Akbar & Mengare Bersalawat untuk  memperingati Harlah 1 Abad NU. Tahlil akbar dipusatkan di Pulau Mengare, Desa Tanjungwidoro, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik pada Kamis malam, 9 Maret 2023.

Tahlil akbar di desa penghasilan ikan bandeng dan bandeng kawak ini dihadiri ribuan santri. Sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama hadir. Diantaranya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Ketua PCNU Gresik KH Mulyadi, Rais Syuriah MWCNU Bungah KH. Tohawi Hadi, Ketua Tanfidziah MWCNU Bungah KH. Ala’udin serta penceramah kondang KH Anwar Zahid.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, MWCNU Bungah merupakan contoh teladan bagi MWCNU yang ada di  Kabupaten Gresik. “Saya telah melihat rekap kemandirian NU dari laporan PCNU, bahwa MWCNU Bungah saat ini menjadi pelopor untuk MWCNU se Kabupaten Gresik,” ujar Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani. 

Gus Yani melanjutkan saat ini organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia ini  tengah menyusun kekuatan bersama. Bukan dalam arti yang negatif, melainkan demi kepentingan masyarakat. “NU menyusun kekuatan bukan untuk berhadapan dengan kekuatan lain. Tetapi, untuk menyebarkan kebaikan-kebaikan dalam rangka kebersamaan. Maka kita harus bersama-sama, ini bukan saatnya untuk kita saling bersinggungan,” tegas mantan Ketua DPRD Gresik itu. 

Sementara itu, Ketua PCNU Gresik KH. Mulyadi menambahkan, melalui agenda tahlil akbar ini, dapat menumbuhkan rasa persatuan dan persaudaraan antaranggota NU. Disamping itu, dia juga merasa bangga dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tahlil akbar. “Ini merupakan bentuk nyata dari slogan NU saat ini, yaitu merawat jagad, membangun peradaban,” ujar pengasuh Pondok Pesantren 

Darul Ihsan Menganti Gresik/ Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al Azhar Menganti ini. 

Ketua Tanfidziah MWCNU Bungah KH. Ala’udin mengatakan kegiatan tersebut merupakan ajang dalam beristikamah sebagai kader NU. Menurutnya, hal tersebut adalah lumrah karena NU dinilai menjadi milik bersama. “Maka ayo terus beristiqomah dalam mengikrarkan diri sebagai santrinya Mbah Hasyim Asy’ari. Kita besarkan dan lestarikan, jangan sampai NU jadi melempem,” katanya.

Tahlil akbar ini agenda rutin tahunan. Namun, dua tahun akibat wabah pandemi Covid-19 tahlil dilakukan terbatas. Dan tahun ini, tahlil akbar yang ditunggu para Nadhliyin itu bisa digelar lagi. Peserta pun membludak. (yad)