Perbaikan Infrastruktur Jalan di Gresik Selatan dan Utara Dikebut, Bupati Gresik : Langkah Strategis untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga 

GRESIK,1minute.id –  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melakukan rekonstruksi pembangunan infrastruktur jalan. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik tancap gas. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menargetkan proyek infrastruktur yang mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan kelancaran transportasi orang dan barang itu keler tahun ini.

Data yang didapat 1minute.id sedikitnya ada 4 ruas jalan kabupaten yang sedang proses pembangunan. Yakni, Jalan Cerme Lor (Kecamatan Cerme)-Puduttrate (Benjeng) panjang 1,4 km lebar 6 meter konstruksi aspal ; serta Jalan Banter-Kalipadang (Benjeng) dengan panjang 506 meter, lebar 6, konstruksi rigit. 

PROYEK INFRASTRUKTUR JALAN : Sejumlah proyek infrastruktur jalan yang sedang dan akan dilakukan pembangunan pada 2023

Berikutnya, ruas Jalan Randegansari-Bangkingan, Kecamatan Menganti , panjang 300 meter, lebar 4 meter, konstruksi aspal, bahu jalan 1 meter konstruksi rigit dan ruas Jalan Sidoraharjo-Kesambenkulon, Kecamatan Kedamean, panjang 800 meter, lebar 5 meter, konstruksi aspal.

Sedangkan, proyek infrastruktur yang sedang proses tender antara lain, ruas Jalan Jalan Raya Banjarsari (Cerme) – Prambangan (Kebomas) panjang 1 km, lebar 6 meter dan Jalan Sumput — Driyorejo yang panjangnya sekitar 700 meter serta ruas Jalan Betoyo — Dagang, Kecamatan Manyar. Pengerjaan dengan panjang sekitar 1.300 meter dan lebar 7 meter. Semua infrastruktur jalan itu diharapkan memperlancar arus di distribusi barang dan jasa, menekan biaya produksi sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan bahwa Jalan Sidoraharjo-Kesambenkulon ini memiliki arti penting bagi masyarakat utamanya petani. Dengan tersedianya jalan ini, mobilitas petani lokal bisa semakin lancar sehingga kegiatan bisa berjalan mulus. 

“Ini sangat penting karena dapat menunjang ketahanan pangan, apalagi adanya ancaman iklim ekstrim el- Nino yang ada di depan mata,” kata Bupati Fandi Akhmad Yani beberapa waktu lalu. Pembangunan Infrastruktur jalan Sidoraharjo – Kesambenkulon, Kecamatan Kedamean ini panjangnya sekitar 800 meter dan lebar 5 meter dengan konstruksi jalan aspal ini nantinya menjadi jalur alternatif antar Kecamatan Wringinanom dengan Kedamean sekaligus akses menuju Rumah Sakit Gresik Sehati (RSGS).

RUAS JALAN Betoyo-Dagang, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik yang akan dilakukan pelebaran dari 4 meter menjadi 7 meter dengan konstruksi aspal. Pemkab Gresik menargetkan selesai akhir tahun ini. (Foto: Prokopim Gresik for 1minute.id)

Orang nomor satu di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini melanjutkan pihaknya akan terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk melalui perbaikan berbagai infrastruktur, terutama untuk infrastruktur yang menunjang peningkatan perekonomian masyarakat.

“Kami terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan perbaikan infrastruktur jalan. Pemkab Gresik akan mengupayakan hal tersebut sesuai harapan kita semua untuk mewujudkan Gresik baru yang lebih maju,” tegas Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani itu.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dibawah kepemimpinan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah, Bupati dan Wakil Bupati Gresik ini menjadikan tahun ini untuk lebih mempriotaskan pembangunan infrastruktur jalan. Perbaikan infrastruktur hingga ke tingkat desa, terutama yang berkaitan erat dengan mobilitas masyarakat. Termasuk pembangunan dan perbaikan jalan. 

Fandi Akhmad Yani menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur jalan menjadi salah satu program strategis. Kabupaten Gresik yang memiliki total ruas jalan tingkat kabupaten sepanjang 566,61 km atau 179 ruas jalan, tentunya merupakan suatu tantangan tersendiri. Namun, ia optimistis tantangan tersebut bukan merupakan alasan untuk alpa dalam memberikan kenyamanan bagi mobilitas masyarakat. 

Untuk memastikan progres pembangunan infrastruktur jalan berjalan sesuai jadwal, Bupati Fandi Akhmad Yani beserta jajaran  melakukan inspeksi mendadak (sidak) saat pengerjaan berjalan. Dirinya ingin memastikan bahwa pengerjaan berjalan sesuai standar dan seleasai tepat waktu. 

SIDAK JALAN : Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (kanan) berdialog dengan tim DPUTR Gresik ketika melakukan sidak jalan di kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik ( Foto: Prokopim for 1minute.id)

Selain proyek infrastruktur jalan yang sudah tahap pengerjaan tersebut, Sejumlah proyek infrastruktur lainnya sedang dalam proses lelang. Adapun proyek infrastruktur yang masih proses tender itu antara lain, ruas Jalan ruas Jalan Betoyo—Dagang, Kecamatan Manyar.  Pengerjaan dengan panjang sekitar 1.300 meter tersebut. Jalan tersebut selain akan dilakukan pengaspalan juga dilakukan pelebaran dari semula 4 meter menjadi 7 meter. Semua proyek infrastruktur tersebut ditargetkan bisa selesai pembangunannya pada tahun ini, 2023. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, dalam keterangannya menjelaskan bahwa ruas Jalan Betoyo—Dagang memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gresik. “Disamping sebagai memudahkan mobilitas, ruas ini merupakan ruas pendukung kawasan perikanan yang ada di wilayah Manyar dan sekitarnya. Disamping itu ruas ini juga termasuk dalam wilayah pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, sekaligus juga ruas penghubung antara Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan,” terang Bupati Yani.

Tiga pertimbangan tersebut, membuat perbaikan ruas jalan ini menjadi perhatian untuk diselesaikan pada 2023. Ini merupakan langkah strategis Pemkab Gresik dalam perbaikan ekonomi paska pandemi, serta pendukung upaya peningkatan investasi di Kabupaten Gresik.

Bagaimana dengan ruas Jalan Sumput-Driyorejo? Bupati Fandi Akhmad Yani mengungkapkan sudah mendengar berbagai laporan dari masyarakat terkait kondisi jalan, utamanya saat musim hujan.

“Tahun ini memang kita siapkan anggaran besar untuk perbaikan infrastruktur jalan di Kabupaten Gresik, termasuk di ruas Jalan Sumput — Driyorejo yang sering dikeluhkan masyarakat. Kita targetkan pengerjaannya selesai di tahun ini, sehingga aktifitas masyarakat tidak terganggu,” tegasnya

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik Eddy Pancoro menyampaikan bahwa nantinya ruas jalan tersebut akan di beton dan ditinggikan dari kondisi semula.

“Kondisi saat ini, ruas tersebut ketinggiannya lebih rendah dibandingkan sebelah kanan dan kiri jalan. Oleh karenanya, pengerjaannya akan menggunakan struktur jalan rigid/beton, dengan tebal urugan variatif antara 20 cm sampai 30 cm. Tebal betonnya sendiri beton Lean Concrette 10 cm & beton rigid 30 cm,” terang EddyPancoro pada Selasa, 20 Juni 2023.

RUAS JALAN BANJARSARI (Cerme)-Prambangan (Kebomas), salah satu jalan alternatif yang bakal dilakukan perbaikan oleh DPUTR Gresik dan ditargetkan selesai tahun ini (Foto : Prokopim Gresik for 1minute.id)

Ruas Jalan Sumput – Driyorejo merupakan jalur andalan bagi warga Desa Sumput, Desa Tanjungan, dan Desa Mojosarirejo untuk beraktifitas. Tingkat mobilitasnya pun cukup tinggi lantaran wilayah tersebut merupakan kawasan perumahan yang padat, serta terdapat beberapa pergudangan dan pabrik.

Masalah muncul saat masuk musim hujan. Ruas jalan tersebut hanpir selalu digenangi air dan tidak bisa dilalui kendaraan, lantaran posisinya yang lebih rendah. Ini tentunya sangat mengganggu, lantaran masyarakat harus memutar dengan rute yang memakan waktu hingga lebih dari 15 menit.

Sementara itu, Camat Driyorejo Narto mengungkapkan berbagai upaya sudah dilakukan dalam mengatasi persoalan tersebut. Sebelumnya, dirinya menginisiasi  melakukan normalisasi Kali Avour sepanjang 7,5 km yang ada di sekitar ruas jalan tersebut bersama perusahaan sekitar lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).

Selain itu, imbuhnya, akan membangun saluran tambahan yang melalui tanah kas Desa (TKD) Sumput yang berada di sebelah timur PT. DAYASA. Pengerjaan ini akan dikerjakan oleh pemerintah desa, dengan menggunakan dana bantuan keuangan kecamatan.

“Normalisasi Kali Avour ini adalah salah satu upaya dalam penanggulangan banjir, efeknya bisa dirasakan yakni durasi banjirnya sudah berkurang. Nanti setelah jalannya sudah ditinggikan dan di beton serta adanya saluran air tambahan, Insha Allah permasalahan selesai,” ungkap Camat Narto. (yad/adv)