Dorong Minat Baca, DPK Digitalisasi Buku Muatan Lokal Gresik 

GRESIK,1minute.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gresik terus berbenah. Organisasi perangkat daerah berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik itu menggagas digitalisasi buku untuk mengikuti perkembangan zaman. Mengerek minat baca warga Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini.

Untuk merealisasi rencana besar itu, DPK Gresik mengundang sejumlah penulis dan penerbit buku bermuatan lokal Gresik untuk melakukan diskusi. Ini dilakukan untuk mempersiapkan anggaran pada 2025 mendatang.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gresik Budi Raharjo, berencana melakukan akuisisi buku-buku tentang Gresik untuk dilakukan digitalisasi. Makanya pihaknya perlu melakukan diskusi dengan penerbit dan penulis yang ada di Gresik. “Pesatnya perkembangan gadget harus kami ikuti agar buku tetap menjadi pilihan utama,” ujarnya.

Dalam diskusi kali ini, pihaknya ingin menyatukan visi dengan penerbit dan penulis Gresik. Tujuannya agar karya-karya yang dihasilkan tentang Gresik tetap menjadi bacaan masyarakat. “Tujuan utama kami tetap buku-buku muatan lokal tentang Gresik. Dengan adanya digitalisasi diharapkan bisa menjadi bacaan masyarakat,” terang dia.

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan pertemuan lanjutan terkait mekanisme akuisisi untuk dijadikan digitalisasi. Ini terkait penganggaran pada APBD 2025. “Nanti pada Februari 2024 sudah mulai musrenbang untuk 2025. Kami ingin tahu dulu mekanismenya seperti apa untuk kami usulkan nanti,” ujar mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik itu. 

Sementara itu, Kris Adji AW dari Penerbit Yayasan Mata Seger mengaku sangat mengapresiasi apa yang direncanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ¡Perpusda. Ini merupakan bentuk kepedulian terhadap para penulis buku tentang Gresik.

“Bagi kami buat apa menulis kalau tidak dibaca. Makanya kami sangat senang dengan adanya digitalisasi buku ini,” kata dia.

Ia menambahkan, terkait prosesnya nanti perlu ada pembicaraan lebih lanjut. Karena antarpenerbit memiliki sistem masing-masing. “Jadi nanti kami berharap ada pertemuan lanjutan untuk membahas lebih detail. Yang terpenting saat ini sudah satu visi dulu,” pungkasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari DPK Gresik, tingkat gemar membaca (TGM) warga Gresik 2022, masih dibawah rerata provinsi Jawa Timur. Ada empat kreteria yakni frekuensi membawa di Jawa Timur diangka 65,7 , sedangkan Gresik 62,3 ; Durasi membaca Jawa Timur 56,7 , Gresik 51,5 ; Jumlah bahan bacaan Jawa Timur di angka 57,3 sedangkan Gresik 53,1 ; Frekuensi akses Internet Jawa Timur di angka 70,1 sedangkan Gresik 66,2 dan terakhir durasi akses Internet Jawa Timur sebesar 61,3 sedangkan  58,7.  (yad)